Lelaki Kepala Keluarga Perlu Terlibat dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Melalui Posyandu

15 September 2022
Nur Setyaningrum
Dibaca 187 Kali
Lelaki Kepala Keluarga Perlu Terlibat dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Melalui Posyandu

Mintobasuki-Gabus.desa.id - Posyandu yang diselenggarakan di Desa Mintobasuki pada Rabu, 14 September 2022 dihadiri lebih dari 70 balita dan beberapa tim penggerak serta bidan desa. Balita tersebut berusia antara lebih dari satu bulanan hingga usia 59 bulan. Mayoritas  balita datang ditemani sang Ibu, maupun nenek mereka. Jarang ditemukan balita yang datang juga ditemani ayah mereka selaku kepala keluarga.

Namun demikian, hal ini berbeda dari salah seorang balita yang hadir ditemani sang kakek. Sang balita terlihat begitu ceria dan aktif, meskipun pada akhirnya tidak semua proses pengukuran dan penimbangan dijajali semua. Akan tetapi, keterlibatan pria sebagai kepala keluarga pun sangat perlu digerakkan untuk membantu pemantauan perkembangan anak sekaligus membantu memberikan treatmen yang cocok bagi anaknya.

Keterlibatan pria tidak meski ditunjukkan dalam kehadiran saat pemeriksaan di Posyandu, akan tetapi dapat pula ditunjukkan dengan kesigapannya dan kepeduliannya dalam mengingatkan jadwal rutin penimbangan, pengukuran, jadwal imunisasi, hingga memantau tumbuh kembang anak secara langsung. Atau bahkan kemampuannya dalam melakukan treatmen dan pengasuhan  yang baik kepada sang anak.

Durung tak gawa anakku ning kene. Iki arep bali dhisik jemput adikke Najwa ben ditimbang. Winginane yo wis imunisasi ning Pusksmas. Nanging yen iki durung. (Belum saya bawa anakku ke sini [Posyandu]. Ini baru akan pulang menjemput adiknya Najwa supaya ditimbang. Kemarin memang sudah imunisasi di Puskesmas. Tapi yang di sini belum),” kata Sukir, kepala keluarga balita saat memantau kegiatan Posyandu di halaman depan Balai Desa, Rabu (14/09).

Kegiatan Posyandu ini menjadi salah satu aktivitas pemantauan gizi, pertumbuhan, serta perkembangan yang dilakukan secara kolektif. Di antaranya pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Bukan hanya mendapatkan informasi secara personal, melainkan ibu-ibu dapat pula bertukar informasi dengan sesamanya saat kegiatan berlangsung.  Misalnya terdengar mereka sharing tentang makanan yang dikonsumsi anak agar dapat meningkat berat badannya hingga perkembangan bicara dan perubahan perilaku anak.

Di Posyandu ini petugas juga menyediakan obat cacing bagi anak-anak yang memang membutuhkan. Namun tentu dengan pengawasan dan pertimbangan usia anak. Di ketahui menurut keterangan dari Kader Posyandu Riski Rika Mulyani, obat cacing juga mampu menambah nafsu makan anak. Beberapa ibu-ibu  mengambil obat cacing yang disediakan tim. Namun menurut penuturan dari Novie Pambudiningrum, jenis obat cacing yang dikonsumsi anaknya lebih khusus ke obat cacing yang dijual di apotek lantaran rasanya yang beragam sesuai dengan selera anak. (NS)