Hasil PIS PK: Tetangga Perlu Saling Jaga, Saling Pantau, dan Saling Bantu
Mintobasuki-Gabus.desa.id - Sejumlah petugas kesehatan yang terdiri dari bidan, dokter dan penyuluh lainnya mendatangi warga di Desa Mintobasuki untuk memberikan tindakan dan pengecekan kepada pasien yang memiliki catatan kesehatan dari PIS PK, Rabu (14/09/2022). Dari 100 sasaran program, hingga kini ada 20 pasien yang sudah dapat terealisasikan di desa Mintobasuki. Sisanya tersebar di wilayah desa lain.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) merupakan program puskesmas dengan keluarga langsung sebagai sasaran dari data yang mereka gali berdasar pada penyuluhan tahun 2018. Tahun 2022 ini mereka meninjau kembali perkembangan dari pasien yang memiliki ciri indikator dibawah Indeks Keluarga Sehat (IKS).
“Tinjauan program ini adalah keluarga yang memiliki riwayat hipertensi, perokok, hingga keluarga yang memiliki anggota Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Kalau di Mintobasuki yang perlu diwaspadai memang hipertensi,” jelas keterangan dari Ronny Mundarto petugas yang bertanggung jawab dalam program.
Hipertensi memang menjadi penyakit populer utama sekaligus menjadi faktor risiko utama dari penyakit kardiovaskuler di antaranya serangan jantung, stroke, hingga gagal ginjal (WHO, 2018). Lantaran hal tersebut, petugas pun sangat mewanti-wanti agar masyarakat peduli dengan penyebab penyakit tersebut.
“Kalau di Mintobasuki memang ada yang memiliki penyakit hipertensi. Salah satunya yang kami periksa barusan. Treatmen yang kami berikan ya, menyarankan beliau untuk segera mendapatkan obat-obat yang diperlukan dan perlu pengecekan rutin,” tutup Ronny pasca kunjungan bersama tim di Desa Mintobasuki.
Menurut penjelasan dari Bidan Yuli Andreastuti warga yang memiliki hipertensi tersebut sudah tidak memiliki keluarga inti sehingga dari tetangga dan kerabat lainnya yang memantau kesehatan beliau.
“Sebenarnya ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita bersama, untuk pasien yang tidak memiliki keluarga dekat. Apalagi lansia yang hidup sendirian. Pemantau mereka ya warga ini, tetangga, hingga petugas, atau bahkan pemerintah desa,” jawab Bidan Yuli Andreastuti saat dimintai keterangan terhadap salah satu pasien yang hidup mandiri tanpa keluarga inti.
Pemantauan kembali Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) di Mintobasuki yang berlangsung hari Rabu (14/9/2022) lalu terbagi menjadi dua tim. Dua tim tersebut meliputi beberapa dokter dan petugas Puskesmas. Di antaranya Riandani selaku koordinator program, dokter Fina, dokter Fira, dokter Panglau, Ronny Mundarto, Nurul, dan Bidan Yuli Andreastuti. (NS)