Waspada Diabetes dan Hipertensi, Warga Perlu Cek Berkala
Mintobasuki-Gabus.desa.id - Lebih dari lima puluh warga hadir dalam acara rutin Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) Desa Mintobasuki pada Sabtu (10/9/2022) di Dukuh Koripansampi, Desa Mintobasuki. Mayoritas warga adalah perempuan paruh baya dan lansia. Disamping memeriksakan tensi darah, terlihat juga petugas yang mengukur lingkar perut, tinggi badan, dan berat badan sebagai salah satu deteksi penyakit dan cara ukur obesitas.
Menurut keterangan data dari petugas sejumlah warga memang terdeteksi “gula darah” yang tidak normal. Gula darah disebut sebagai istilah untuk glukosa/ tingkat konsentrasi di dalam darah yang cukup tinggi. Mereka yang memiliki kartu BPJS dianjurkan untuk sering mengikuti program/ instruksi dari bidan/dokter rujukan BPJS agar mendapatkan penanganan yang lebih maksimal di samping mendapatkan bea obat secara gratis.
“Ini bisa segera untuk mengikuti program, atau meminta rujukan dari bidan/dokter BPJS-nya. Nanti akan mendapatkan saran maupun treatment (tindakan). Di samping biaya pemeriksaan untuk obatnya pun gratis. Jadi selagi masih ada BPJS itu dapat dimanfaatkan. Untung ini sudah terdeteksi indikasi gula darahnya sehingga bisa langsung mendapatkan penanganan dan mengatur pola,” jelas keterangan Bidan Yuli Andreastuti kepada salah satu pasien yang terdeteksi memiliki gula darah tinggi.
Beberapa pasien mengeluhkan lemas, merasa kurang berenergi, hingga sesekali merasa pusing, pegal-pegal, hingga ada pula yang mengeluhkan sakit mata. Akan tetapi, ada pula beberapa pasien yang sekadar datang dengan tujuan ingin kontrol saja. Cek kesehatan normal justru ditunjukkan oleh lansia yang akrab dipanggil Mbah Parwi. Ia terindikasi normal semua dari tensi, kolestrol, asam urat, hingga gula darah. Pasalnya ia mengaku sering bekerja dan beraktvitas sehingga hal itu yang menurutnya menjadikannya sehat dan bugar meskipun sudah berusia lanjut lebih dari delapan puluh tahun.
“Saya mau cek gula darah, kolestrol, dan asam urat. Kali saja terindikasi tinggi,” kata Yogi Arief Sofyan yang juga mengikuti program POSBINDU. Setelah melalui treatment, ternyata normal semua, kecuali tekanan darah. Karenanya ia mendapatkan beberapa saran dari petugas kesehatan untuk mengontrol emosinya, di antaranya tidak teriak-teriak kepada anak.
Tensi tinggi disebut juga dengan hipertensi (tekanan darah tinggi). Berdasar data dari Kementerian Kesehatan tahun 2018 jumlah kasus hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan pola hidup sehat, selain faktor genetik yang menentukan. Di antara pola yang dapat dikontrol adalah (1) mengurangi asupan garam, (2) mengkonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi, (3) mengkonsumsi makanan rendah lemak, mengkonsumsi buah dan sayuran, (4) terpenuhinya kecukupan air putih, (5) olahraga secara rutin, (6) menjaga berat badan ideal, (7) membatasi asupan kafein, (8) berhenti merokok, (9) kelola stress, dan cek tekanan darah secara berkala.
Program POSDINDU sejatinya sangat membantu masyarakat setempat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka. Pemerintah Desa Mintobasuki bekerjasama dengan Puskesmas Gabus menjalankan program ini setiap tanggal 10 bergilir di setiap RW. Hadir pula petugas dari Puskemas Gabus 1 lainnya di antaranya, Yati Kusumaningrum, Tanti Widiyanti, dan Kunardi, serta penggerak PONBINDU Desa Mintobasuki, Novie Pambudiningrum dan Siti Febrianti Rahmawati. (NS)