Jalan Santai Sejauh 4 km, Pasangan Lansia Mengenakan Kebaya dan Batik
Mintobasuki-Gabus.desa.id - Wasirah, perempuan berusia lebih dari 60 tahun tergabung dalam kegiatan jalan santai yang didakan Karang Taruna Desa Mintobasuki mengenakan kebaya lengkap dengan kerudung penutup kepalanya. Ia ditemani suaminya yang mengenakan baju batik dengan aksesoris gaya topi flat cap sebagai pelengkap menyusuri rute jalan Desa Mintobasuki, Minggu (14/9/2022).
Meskipun setelan kebaya dengan jarik sebagai outfit-nya, namun perempuan yang berprofesi sebagai petani dan memiliki keahlian di bidang pijat tradisional ini juga memiliki daya tahan tubuh yang cukup bagus. Hal tersebut dikarenakan Wasirah (termasuk suaminya) sering beraktivitas ke ladang. Ini adalah salah satu alasan yang membuat mereka semakin sehat dan bugar untuk berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh.
“Beberapa tahun lalu saya juga pernah ikut. Lha mengapa? Sehat kok. Bikin sehat. Jalan kaki bikin sehat. Mbah-mu Sarip (suaminya) juga sehat, masih kuat,"(red) tuturnya.
Selain pasangan ini, sebenarnya juga masih ada beberapa lansia yang turut ikut serta dalam aktivitas jalan santai. Beberapa di antara mereka memang sengaja mengikuti jalan santai dalam rangka menemani sang cucu yang tertarik turut serta meramaikan kegiatan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun- Kemerdekaan Reublik Indonesia (HUT-RI).
Outfit kebaya memang bukan hanya dipakai oleh wanita yang akrab dipanggil “Mbah Wasirah” ini, melainkan juga menjadi simbol lansia lain dalam aktivitas harian mereka di desa Mintobasuki. Namun sayangnya pemakai kebaya seiring waktu mulai jarang dikenakan apalagi bagi wanita paruh baya. Salah satu alasannya di samping pengaruh modernisasi juga lantaran baju casual modern lebih dirasa memudahkan aktivitas gerak dan lebih menyerap keringat lantaran berbahan katun daripada baju kebaya tradisional.
Meskipun jalan santai melewati rute sejauh lebih dari 4 km, namun hal tersebut tidak membuat peserta pinsan atau bahkan mengalami dehidrasi dan kelelahan yang berlebih. Komando depan membuat pos-pos berhenti di beberapa titik, sehingga membuat jalan santai sejauh lebih dari empat (4) km memakan waktu berkisar satu setengah (1,5) jam.
Aktvitas jalan santai sehat yang diselenggarakan Karang Taruna Desa Mintobasuki bersama dengan pemerintah desa berjalan dengan tertib. Panitia pun saling berkoordinasi. Meskipun hanya rute jalan desa yang tidak ramai lalu lintas, panitia tetap melibatkan tim keamanan dari TNI dan POLRI dibantu dengan pemuda lainnya demi menjaga ketertiban.
Turut mengisi sambutan pembukaan pembukaan di teras balai Desa Mintobasuki, Saryadi (Kepada Desa Mintobasuki), Wiji Sugeng Purwanto (Ketua BPD) dan Toni Pustoro (Ketua Karang Taruna). Saryadi mengatakan kehati-hatian dalam proses pelaksanaan dan mengharapkan masyarakat dapat melaksanakannnya secara tertib. Sementara, Wiji mengharapkan agar semangat dari aktivitas tersebut dapat membawa kemanfaatan. Terakhir, Toni Pustoro yang juga merangkap sebagai ketua panitia mengungkapkan,
“Aktivitas ini merupakan salah satu wujud dari partisipasi publik dalam perayaan kemerdekaan RI. Tentunya, petrayaan ini juga mengingatkan akan pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan (red),” tuturnya sembari melanjutkan pidato penutupan, Minggu (14/8/2022).